Sumber: State of the Global Islamic Economy Report 2019/20. Terdapat 6 sektor atau bidang yang menjadi penilaian Global Islamic Economy Indicator Ranking, yaitu sektor obat-obatan dan kosmetik, media dan rekreasi, pakaian atau fashion, pariwisata halal, makanan dan minuman halal, dan keuangan Syariah.Dari ke enam sektor tersebut Indonesia menempati lima Fesyenbelakangan menjadi industri yang menguntungkan di Indonesia, karena melihat pertumbuhannya selalu meningkat. Berdasarkan data dari CNBC Indonesia (2019), perkembangan industri Fesyen mampu berkontribusi sekitar 18,01% atau Rp 116 triliun. ProfilNegara Taiwan: Sejarah dan Perkembangan. Ilustrasi Taiwan - Pemandangan Ci En Pagoda yang terletak dekat dengan Sun Moon Lake di Nantou. (SHUTTERSTOCK / FenlioQ) Taiwan adalah salah satu wilayah perbatasan terakhir di China. Pelaut Portugis yang melewatinya pada akhir 1500-an menganggap pulau ini begitu indah sehingga mereka Sejarahperkembangan fashion di Indonesia Fashion di Indonesia telah berkembang dengan baik sejak tahun 1960 Author: Suhendra Agusalim. 22 downloads 86 Views 366KB Size. Report. DOWNLOAD PDF. Recommend Documents. BAB II SEJARAH PERKEMBANGAN MADRASAH DI Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Mode busana hingga perhiasaan yang booming pada waktu tertentu, disebut sebagai trend fashion. Trend fashion memiliki konotasi positif yang mengarah pada sesuatu yang bagus, memiliki nilai estetika tinggi, menawan serta glamour, yang akan terus-menerus mengalami perubahan dari masa ke masa, baik perubahan dengan unsur yang baru maupun diadaptasi dari trend-trend sebelumnya. Fashion bisa menjadi alat ukur serta menjelasakan popularitas, status sosial maupun ekonomi seseorang. Banyak sekali orang-orang styles dunia berlomba untuk menampilakan fashion terbaik bahkan sampai menyewa perancang busana trend fashion di Indonesia tidak terlepas dari budaya Barat, Eropa dan Asia. Dalam sejarah trend fashion sendiri memiliki perkembangan yang cukup pesat, ini di dukung dengan kemunculan desainer seperti Non Kawilarang dan Peter Sie. Awal perkembangan, Indonesia lebih cenderung mengadaptasi gaya fashion dari Barat, mulai darai desainya, bahan, bahkan proses serta alat-alatnya. Jika dilihat dari klasifikasi usia, orang tua lebih menyukai gaya busana tradisional Indonesia yang sudah ada sebelumnya, seperti kebaya, tenun ikat, dan batik khususnya untuk menghadiri acara penting. Berbeda dengan usia muda yang cenderung mengikuti tren fashion Barat, Eropa maupum korea. Media massa, entertainment, bisnis, dan internet merupakanfaktor-faktor penting, yang mendorong berkembangnya tend fashion di fashion tahun dunia pertama kali berkembang pada tahun 1900 yang dikenal juga dengan tahun Plume Boom. Trend fashion pada kala itu dikenal dengan penggunaan Feathered Hat, yaitu pemakaian topi dengan bulu asli dari burung. Lalu kemudian pada tahun 1910, korset merupakan pelengkap busana yang sangat melegenda, yang dikenal sebagai Edwardian Corset. Tahun 1920 perubahan fashion bergerak ke perubahan yang cukup drastis. Tahun tersebut menjadi tahun emas bagi perempuan karena sudah ada hak pilih. Para wanita bebas memilih gaya apa yang diinginkan, seperti mode rambut, makeup yang super tebal, minum alkohol, merokok dan lainnya. The flapper dress dan garconne merupakan dua benda yang terkenal pada tahun itu. Tahun 1920 dikenal dengan flapper headband yaitu jepitan rambut wanita, serta potongan rambut yang sangat pendek untuk perempuan. Berlanjut pada tahun 2000an fashion yang germerlap paling banyak diminati. Mulai dari anting, kalung, cincin, gelang bahkan baju yang dipayet dengan aksesoris kelap-kelip. Lalu pada era sekarang gaya-gaya vintage atau kalsik retro kembali diminati. Tantangan terkait industri fashion di Indonesia 1. Membutuhkan modal yang besarBerbisnis pada bidang fashion memerlukan modal yang cukup besar, sebab tidak hanya produk yang harus ada modal namun juga peralatan dan fasilitas lainnya. Seperti membuat situs atau web ,menyewa atau membeli toko, maneken, gantungan baju, atau bahkan rak gantung. Namun hal tersebut kini sudah ada solusinya, salah satunya dengan membuka thrift store. Thrift store dapat diartikan sebagai toko penghematan. Jadi, produk yang ada dalam toko ini nanti merupakan pakaian-pakaian bekas yang masih layak untuk di perjual belikan. Untuk memasarkan barangnya, bisa menggunakan platform media sosial seperti Instagram, e-commerce market place untuk mempromosikan barang untuk Membuat Desain Pakaian yang Gak Kalah ZamanKetika membuka bisnis pakaian, tren merupakan salah satu tantangan terbesarnya. Mengapa? karena jika desainnya tidak up to date maka kemungkinan bisnis pakaian ini tidak akan bertahan atau malah akan bangkrut. Tetapi untuk saat ini hal tersebut sudah ada solusinya. Di Indonesia memiliki desainer-desainer yang memiliki rancangan baru dan lebih kreatif untuk memulai bisnis fashion. Jadi, jika ingin mempunyai desain pakaian yang tidak monoton, maka diperlukan adanya rencana untuk menyewa tim desainer yang siap untuk membuat rancangan baru dan dapat mempertimbangkan membeli desain dari desainer independen. 3. Rebutan pasar penjualan untuk bersaingHal ini merupakan salah satu tantangan terberat bagi yang ingin mencoba bisnis pada dunia fashion. Sebab, kita perlu untuk teliti dan meraba target pasar yang kemungkinan bisa diraih. Selain itu juga perlu adanya ide kreatif agar produk yang akan diperjual belikan terlihat unik dan menarik dan terlihat berbeda dari kompetitor yang lain. Hal ini bisa diatasi dengan teknik crowdsourcing, yaitu meminta pendpaat dari pelanggan untuk memutuskan barang apa yang akan diproduksi. Misal para pelanggan akan berkomentar pada salah satu postingan yang berisikan pertanyaan mengenai produk apa yang harus di produksi selanjutnya untuk menarik minat pasar. Selain itu ada juga yang namanya sistem PO Pre Order untuk menjadi solusi. Jadi, PO ini menerapkan sistem pembayaran terlebih dahulu di awal pemesanan sesuai dengan perjanjian antara penjual dan pembeli. Dikutip dari menteri ketenaga kerjaan Hanif Dhakiri mengatakan bahwa perkembangan fashion kedepan yang termaksud ekonomi kreatif ini akan berpotensi besar dalam mendorong ekonomi Indonesia. Industri fashion Indonesia di yakini dapat bersaing dengan produk luar negeri. Pemerintah terus mendorong perkembangan industri Fashion di Indonesia pemerintah sadar bahawa industri fashion Indonesia dapat berkembang pesat sampai ke internasional, menjadi penyumbang devisa dan mengurangi pengaguran di Indonesia, fashion merupakan sektor ekonomi kreatif yang cukup pesat perkembangnya di Indonesia karena itu butuh peran penting pemerintah dan masyarakat dalam membantu perkembangan industri fashion Indonesia. Banyak persoalan masyarakat terkait susahnya mendapat modal usaha dan terkait HKI untuk label dan merek yang dibuat hingga banyak pembisnis Fashion yang tidak memiliki merek dagang sedangkan Fashion yang di jual berkualitas tinggi, memberikan bantuan berupa pelatihan juga akan sangat membantu masyarakat agar tidak hanya memasarkan produknya di pasar saja tetapi bisa melalui media digital, bahkan dapat diekspor ke luar modal usaha membatu pemasaran hingga ke internasional, memberi pelatihan hingga mempermudah izin usaha sudah di lakukan oleh pemerintah tetapi hal itu belum cukup membantu perkembangan Fashion di Indonesia, masih sangat banyak toko baju yang tidak memiliki badan hukum bukan hanya itu saja banyaknya fashion luar negeri yang dipasarkan di Indonesia membuat industri fashion Indonesia kalah saing dengan industri fashion luar bahkan di negeri sendiri, pemerintah juga perlu menganggapi dan memberikan solusi terkait permasalahan hanya pemerintah pusat dan daerah peran serta masarakat sebagai konsumen sama pentingnya, dimana masyarakat Indonesia lebih sering mengunakan produk luar negeri kita perlu menanamkan perasaan bangga terhadap brand Fashion yang ada di Indonesia dan mengurangi pembelian brand fashion luar negeri karena. jika bukan kita lalu siapa lagi! Brand fashion milik Indonesia juga tidak kalah bagus dengan merek luar negeri misalnya Lea Jeans, The Executive dan Buccheri bukan hanya brand fashion jasa desainer baju di Indonesia juga berkualitas tinggi bahkan dipakai oleh selebriti luar negeri Monica Ivena, Cynthia Tan dan masih banyak menggunakan brand fashion indonesia kita juga membantu membuat industri fashion Indonesia berkembang dan dikenal banyak orang karena itu kita harus memulai menggunakan fashion Indonesia dan bangga terhadap fashion yang sudah dibuat oleh anak bangsa, dengan menggunakan fashion dari Indonesia kita sudah menghargai kerja keras dan karya bangsa di era sekarang ini telah menjadi salah satu penyumbang devisa negara terbesar. Perkembangan industri fashion yang pesat menempatkan fashion di posisi kedua dalam jumlah usaha atau perusahaan ekonomi kreatif berdasarkan jajaran Sensus Ekonomi 2016 yaitu sekitar %. Data dari CNBC Indonesia menyatakan bahwa industri fashion mampu berkontribusi sekitar 116 triliun. Tentu saja, perkembangan industri fashion masih bisa untuk lebih berkembang lagi. Dorongan permintaan pasar menjadi salah satu landasan awal dalam perkembangan fashion di Indonesia. Hal itu disebabkan oleh meningkatnya kesadaran rakyat Indonesia dalam hal fashion yang kini lebih mengarah pada lifestyle. Untuk dapat memacu perkembangan industri fashion di Indonesia dibutuhkan dukungan dari segala kalangan. Peran pemerintah tentu menjadi salah satu aspek terbesar. Akan tetapi tidak cukup hanya pemerintah, dibutuhkan bantuan generasi-generasi muda yang dipercaya lebih memahami pasar fashion, baik di dalam negri maupun luar negri. Dewasa sekarang ini, telah banyak anak muda yang mulai mencoba untuk terjun ke dalam dunia bisnis. Tidak sedikit di antara nya yang bergerak dalam indurstri kreatif. Mereka yang dulunya dikenal dengan sebutan entrepreneur kini lebih dikenal dengan usaha pengembangan fashion dalam industri kreatif, dapat dimulai dari para pebisnis muda yang kini mendahulukan "value" dari produk mereka untuk menarik minat pasar. Dalam praktik nya, produk, logo, pengemasan, hingga media social dipersiapkan sebaik mungkin untuk dapat memenuhi tuntutan pasar. Dalam mencari ide, kondisi pasar dapat dijadikan referensi media sosial dalam memasarkan industri kreatif juga dapat dijadikan senjata pamungkas. Pasal nya, lebih dari 90% masyarakat Indonesia, khususnya anak muda kini menggunakan media sosial. Bantuan dana atau modal usaha dapat dijadikan pertimbangan dari pihak pemerintah bagi mereka yang dirasa mampu untuk mengembangkan industri ini. Bantuan yang dibutuhkan tentu saja bukan hanya soal materi, bantuan dalam penyediaan lokasi juga sangat dibutuhkan oleh para pebisnis muda yang mungkin saja suatu saat nanti dapat menjadi pelaku utama dalam industri ini, memberikan pelatihan dan penghargaan kepada disainer juga dapat membantu fashion Indonesia berkembang. Dari hal yang simpel kita dapat membawa industri fashion Indonesia di kenal banyak orang dan sampai ke nternasional mengunakan dan menghargai produk fashion merupakan salah satu cara terbaik, bukan hanya itu saja para pembisnis fashion juga harus ikut dengan menaati peraturan pemerintah untuk membuat izin usaha memberikan merek dagang kepada produk yang di jual dan memberikan pelayanan dan produk yang terbaik untuk dipasarkan dalam dan luar Ujian Akhir Semeter program studi Ilmu Komunikasi 2020 Ekonomi Kreatif Kelas EDosen Sherly Hindra Negoro, Yohana Purba 200907418Prisca Iresti Sili Ina Raya 200907396Via Seza Wira Putri 200907379Evelyn Michelle Liang 200907370Daniel Juniardi Marbun 2009074059 09 09 090 09 09 09 0 0 0 0 0 0 0 0 00 0 00 0 0 0 0 0 0 0 89 89 89 89 1 2 3 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Sejarah Fashion Indonesia Sejarah Fashion Indonesia, RiRa Clothing Konveksi HP Dalam perkembangan awalnya Sejarah Fashion Indonesia cenderung meniru gaya barat baik dalam bahan yang digunakan maupun desain. Pada kurun waktu abad ke-15 atau ke-16 Masehi, kebaya menjadi jenis pakaian pertama yang dipakai wanita Indonesia. Hingga pada pertengahan abad ke-18, ada dua jenis baju kebaya yang banyak dipakai masyarakat, yakni kebaya Encim, busana yang dikenakan perempuan Cina keturunan di Indonesia, dan kebaya Kutubaru, busana bergaya tunik pendek berwarna-warni dengan motif yang cantik. Pada abad ke-19, baju kebaya dikenakan oleh semua kelas sosial setiap hari, baik perempuan Jawa maupun wanita peranakan Belanda. Bahkan kebaya sempat menjadi busana wajib bagi perempuan Belanda yang hijrah ke Indonesia. Tahun ’50-an ditandai dengan gaya berbusana klasik yang elegan, yang populer dengan sebutan gaya “New Look” yang diadaptasi dari tren fashion dunia. Dahulu, model busana ini sering dianggap sebagai model rancangan Christian Dior. Mode di tahun ’60-an terasa lebih berwarna dan bervariasi. Selain gaya berbusana elegan dan chic ala Jackie O yang juga menyebar ke Indonesia, gaya ini juga dimeriahkan dengan gaya serba mini. Menjelang akhir ’60-an, gaya serba mini ini berkolaborasi dengan motif-motif berani. Yang kemudian di Indonesia dikenal dengan istilah A Go-go Look. Baca Asal Mula Model Kaftan Tahun ’70-an fashion di Indonesia terlihat makin berwarna. Kehadiran perancang baru membuat nuansa terlihat semakin kuat dan menarik. Tahun ’70-an identik dengan gaya hippies dan gaya disco. Gaya berbusana yang populer di era ini didominasi oleh celana bell bottom, kemeja pas badan dengan kerah super lebar, dan sebagainya. Tahun ’80-an adalah era powerful women’. Di masa ini bermunculan busana dengan siluet serta besar. Seperti padding yang menonjol di bagian bahu, siluet busana yang besar dan cenderung longgar. Permaian detail dan aksen berukuran besar seperti kancing-kancing misalnya, serta paduan warna kontras. Perancang Indonesia di masa itu sangat terpengaruh dengan gaya ini, sehingga gaya berbusana yang ada cenderung berukuran besar. Tahun ’90-an hingga sekarang adalah masa dimana gaya individual terlihat semakin berani. Tak heran jika pada era ini, para perancang busana berbakat yang jumlahnya semakin banyak hadir dengan keunikan sendiri yang mencerminkan karakter mereka masing-masing. Ada yang menampilkan gaya busana serba tumpuk beraura vintage, ada yang bergaya maskulin. Ada juga yang bergaya cantik, terkesan mewah dan elegan hingga yang beragaya unik. Tidak ada yang menyangkal bahwa karya perancang busana memiliki kontribusi besar untuk industri fashion. Karena saat ini para pengusaha akan perlu menggunakan keahlian para desainer untuk selalu up to date agar tidak ketinggalan dengan trend fashion. Jika anda bergerak di bidang fashion bisnis dan mengalami kesulitan dalam hal produksi, RiRa Clothing siap menjadi partner anda dalam bidang produksi. Anda dapat menghubungi kami melalui Call/ SMS WA Pin BB d0ce614e Fixed line 031 8700215 Email konveksi Atau bisa juga langsung berkunjung ke office kami di Jl Rungkut Barata VI/18 Surabaya tags Perkembangan Dunia Fashion, perkembangan mode busana di indonesia, perkembangan pakaian di indonesia, Sejarah Fashion Indonesia, Sejarah perkembangan Fashion di Indonesia Related For Sejarah Fashion Indonesia Fashion didunia selalu berkembang dari tahun ke tahun. Perkembangan dunia fashion sangat berpengaruh pada perang, politik, budaya, pergerakan ekonomi, social dan banyak pendukung lain lagi yang ikut andil dalam mengubah fashion yang ada. Berikut merupaka sejarah perkembangan fashion didunia. Tahun 1900-an – Feathered Hat Pada tahun ini disebut juga dengan tahun “Plume Boom”, pemakaian topi dengan bulu asli mencapai pucaknya pada awal abad ke 20-an. Pemakaian bulu untuk aksesoris wanita ini mengakibatkan penurunan besar-besaran pada populasi burung, bahkan lebih parahnya ada beberapa jenis burung yang dianggap mendekati angka kepunahan. Gambar Feathered Hat Sumber Tahun 1910-an – Edwardian Corset Pada tahun ini korset menjadi sesuatu pelengkap busana yang sangat penting digunakan. Wanita menganggap bahwa menggunakan korset akan membentuk payudara dan pinggul menjadi sempurna. Pada zaman ini, anggapan wanita selalu pada pernyataan bahwa rasa sakit adalah keindahan bentuk tubuh wanita ke tingkat yang sempurna. Gambar Edwardian Corset Sumber Tahun 1920-an – The Flapper Dress Perubahan fashion wanita mulai bergerak dengan perubahan yang drastis pada tahun ini, dimana Gerakan Hak Pilih Perempuan dilaksanakan. Mode pakaian wanita menjadi lebih bebas dengan memakai riasan, memotong rambut, merokok, minum-minum, dan beralih ke pakaian berpotongan lurus, pendek, dan penggunaan bra yang dibuat setipis mungkin. Penampilan ini diciptakan oleh “Coco Channel” dengan istilah “Garconne”, wanita lebih bebas dalam bergerak dengan meninggalkan korset mereka. Gambar The Flapper Dress Sumber Tahun 1920-an – Flapper Headband Bersamaan dengan The Flapper Dress, para wanita menjepit rambut mereka dengan penjepit dan memotong rambut dengan begitu pendek. Hal ini masih sering kita lihat, banyak artis Hollywood yang mengikuti trend rambut Flapper Headband. Gambar The Flapper Headband Sumber Tahun 1920-an – Cloche Hats Penciptaan topi mode ini sebenarnya dirancang pada tahun 1908 oleh seorang wanita bernama Caroline Reboux, namun kepopulerannya menjadi naik pada tahun 1920-an. Gambar Cloche hats Sumber Tahun 1930-an – Puff Sleeves Terdapat perubahan dari mode “Garcone” yang diusung oleh Chanel pada tahun 1920-an. Para wanita mulai kembali ke zaman yang lebih feminis untuk kembali memperlihatkan lekuk tubuh mereka dengan lebih menampilkan bentuk lengan yang menonjol. Gambar Puff Sleeves Sumber 1940-an – Utility Dresses Perubahan mode fashion banyak dipengaruhi atas aspek apapun, salah satunya yang terjadi di masa ini. Pembuatan pakaian dibuat dengan tujuan tahan lama, terjangkau dan tidak modis. Para wanita menggulung lengan mereka, menggulung rambut, berdandan setipis mungkin dan harus bekerja seperti lelaki. Untuk mengurangi kebosanan akan fashion, para wanita masa itu sering mengunakan pakaian lama, seperti seprei atau bahan bekas untuk dibentu menjadi pakaian yang bisa digunakan kembali. Gambar Utility Dresses Sumber 1940-an – High-Waisted Bikini Pada decade sebelumnya, hanya ada satu pilihan pakaian renang yang bisa digunakan wanita, yaitu jenis one-piece. Namun pada decade ini, telah muncul model bikini dengan jenis two-piece yang lebih memamerkan bentuk tubuh wanita. Karena masih mendapatkan efek Perang Dunia Pertama, pembuatan bikini dibuat dengan sangat sederhana, polos, dan tanpa hiasan apapun. Gambar High-Waisted Bikini Sumber 1950-an – The Poodle Skirt Dengan berakirnya masa Perang dan krisis ekonomi, decade ini merupakan awal dari generasi penari Rock n Roll. Para masyarakat merasa bahagia dan menari setiap saat. Para penari mendambakan pakaian yang menunjang gerakan mereka menjadi bebas dan tanpa batas. Maka diciptakanlah pakaian yang lebar dan banyak disebut dengan “pudel” rok, karena banyak ditampilkan gambar anjing diujung roknya. Rok selutut ini sering dipadupadankan dengan cardigan, syal, ikat pinggang besar, kaos kaki berenda dan sepatu jenis oxford. Gambar The Poodle Skirt Sumber 1950-an – Saddle Shoes Sepatu jenis ini awalnya diciptakan untuk keperluan olaharaga pada awal 1900-an, namun dengan munculnya tarian seperti Lindy Hop dan Jitterbug di tahun 50-an, sepat ini menjadi pilihan yang tepat. Gambar Saddle Shoes Sumber 1950-an – Chansonette Bra Saat decade ini, wanita mencari pakaian dengan menonjolkan bentuk siluet dengan indah dan bra jenis Chansonette menjawab kegundahan hati mereka. Bra jenis ini dipopulerkan pada tahun 1950-an dengan sebutan “bullet bra”. Bra ini tidak mempunyai busa ataupun kawat untuk menahannya, namun pada ujung bra terdapat kantong udara yang bertujuan untuk membantu payudara bernapas dengan nyaman. Gambar Chansonette Bra Sumber 1950-an – Cat-Eye Glasses Kacamata jenis ini dipopulerkan oleh Marilyn Monroe dalam film to Marry a Millionaire pada tahun 1953. Kacamata ini mejadi lebih dari sekedar aksesoris wanita pada zamannya di Amerika. Gambar Cat-Eye Glasses Sumber 1960-an – Go-Go Boots Dari Twiggy, The Beatles, dan Brigitte Bardot, wanita mulai mencoba sesuatu tren baru salah satnya pemakaian sepatu bot. Sebelumnya, tidak ada gagasan seorang wanita menggenakan sepatu bot untuk fashion. Go-Go Boots diambil dari Bahasa Perancis “La Gogue” yaitu untuk kebahagiaan, maksudnya sepatu bot plastic yang tinggi. Namun berjalannya waktu, ketinggian sepatu bot tidak menjadi unsur utama lagi, namun lebih melihat pada tinggi dan bentuk tumitnya. Gambar Go-Go Boots Sumber 1960-an – Pearls Pada abad pertengahan, tahun 60-an telah membawa pada fashion penggunaan Mutiara. Untuk mendapatkan jenis Mutiara yang lebih murah, banyak yang menciptakan imitasinya dari Mutiara yaitu terbuat dari plastik. Mutiara yang seharusnya mampu menyampaikan status social, namun saat itu pesan ini tidak mampu dilakukan dengan baik . Gambar Pearls Sumber 1960-an – Pillbox Hats Tahun sebelumnya, topi telah menjadi kebutuhan utama para wanita. Namun semua berubah pada tahun 60-an yang menjadikan topi sebagai aksesories saja. Bahkan menurut Vintage Fashion Guild, bahwa Gereja Katolik mengakhiri persyaratan mengenakan pemakaian topi pada masa tahun 1967. Topi kecil digunakan untuk para wanita menambah volume rambutnya, sedangkan topi floppy digunakan para pria untuk mencermikan kebebasan pada dirinya. 1960-an – Fringe Gaya berbusana khas Indian Amerika menjadi tren yang unik pada masa itu. Gambar Fringe Sumber 1970-an – The Crop Top Pada era ini, perubahan social dan kebebasan semakin ramai. Banyak wanita yang berani mencoba sesuatu yang baru. Salah satunya adalah melalui artis cantik Catherine Bach yang memerankan Daisy Duke dalam film Dukes Of Hazzard di tahun 70-an, dan mampu menyihir jutaan manusia dengan busana yang dikenakannya pada saat itu, yaitu potongan denim pendek dan celana kotak-kotak. Dan dialah wanita pertama yang menujukkan perutnya pada public melalui televisi. Gambar The Crop Top Sumber 1970-an – Wide-Brimmed Hats Pada masa ini sudah menjadi pemandangan umum di setiap tempat bahwa banyak pria maupun wanita mengenakan topi bertepi lebar seperti seorang koboi. Gambar Wide-Brimmed Hats Sumber 1970-an – Bell Bottoms Salah satu item mode paling terkenal tahun70-an adalah celana Bell Bottom yang mampu di gunakan oleh wanita maupun pria. Sebenarnya celana ini mulai naik ditahun 60-an, namun baru pada tahun 70-an, celana ini dibuat lebih melebar dan diproduksi secara massal dengan kain yang beragam. Gambar Bell Bottoms Sumber 1980-an – Shoulder Pads Pada era 80-an wanita mencari inspirasi fashion dari televisi, film, dan video musik. Wanita pada saat itu menjadi bagian besar dari sebuah perusahaan atau sebagai wanita karir. “Power Suit” menjadi pakaian wajib wanita untuk pergi bekerja, lengkap dengan bantalan bahu yang sangat empuk dan potongan yang lurus. Yang didapat dari mode ini adalah, semakin lebar bahunya, maka semakin kecil pinggang yang diciptakan. Gambar Shoulder Pads Sumber 1980-an – Oversized Sunglasses Kacamata hitam dengan bingkai besar menjadi popular di tahun 80-an, walaupun kacamata jenis ini telah digunakan sebelumnya pada tahun 60-an oleh Jackie Kennedy untuk bersembunyi dari para paparazzi. Desain fashion di tahun 80-an cenderung pada sesuatu yang besar, seperti kacamata besar, rambut besar,dan bahu besar. Gambar Oversized Sunglasses Sumber 1990-an – Floral Dresses Ketika gaya over-the-top tahun 80-an mulai memudar, tahun 90-an merupakan tahun untuk menyambut gaya baru yang lebih santai. Ini adalah pemikiran orang pertama di dunia bahwa bekerja bisa menggunakan setelan pakaian yang santai dan menjunjung nilai kenyamanan. Orang-orang mulai meninggalkan merk dan pakaian formal untuk kelas atas. Sebagai gantinya, banyak wanita mengenakan gaun bermotif bunga dan memadupadankan dengan rambut besar, jaket jeans, sepatu sneaker dan kaus kaki. Gambar Floral Dresses Sumber 1990-an – Plaid Pada tahun 90-an artis Cher Horowitz dalam filmnya Clueless tampil memukau dengan jaket kotak-kotak kuning cerah dan rok kotak-kotak kuning yang serasi, dan tampilannya mampu menghinoptis seluruh dunia untuk mengikutinya. Gambar Plaid Sumber 1990-an – Chuck Taylors Pada era ini fashion dunia melirik pada penggunaan sepatu. Chuck Taylors awalnya dibuat untuk para pemain bola basket, namun perkembangannya semakin terlihat dengan pesat di beberapa daerah. Sepatu ini identik dengan para pecinta grunge, punk rocker, dan rocker. Dan sampai saat ini sepatu inilah yang paling popular dikalangan sepatu lainnya. Gambar Chuck Taylors Sumber 1990-an – Platform Shoes Menurut Refinerym sepatu platform tidak selalu tentang mode atau fashion. Sepatu jenis ini digunakan untuk para bangsawan berjalan melalu lumpur zaman pertengahan, membuat tinggi badan para orang-orang Yunani diatas panggung dan sebenanrmya sepatu jenis ini dulu dilarang oleh parlemen pada tahun 1970-an. Namun kejayaan sepatu jenis in kembali pada tahun 90-an setelah dibawakan oleh group Inggris Spice Girls di acara konser dan beberapa video klip mereka. Dan pada tahun itulah, Spice Girls diminta secara khusus oleh sebuah department store terkemuka yang telah memproduksi massal sepatu paltform untuk memperagakannya diatas fashion show dunia. Gambar Platform Shoes Sumber 2000-an – Velour Track Suits Diawal millennium diperkenalkan baju olahraga dengan warna-warna yang beragam. Salah satu selebritis yang membawakan ini pada era itu dan mampu membuat trend sehingga diikuti jutaan wanita didunia adalah Paris Hilton. Gambar Velour Track Suits Sumber 2000-an – UGG Boots Saat sebuah majalah fashion menampilkan berita mengenai Cameron Diaz yang terlihat memakai sepatu boots, semua orang memperhatikan sepatu yang dipakainya dan mempunyai keinginan untuk memilikinya. Sepatu jenis ini bernama UGGs, merupakan merk Autralia yang naik kepopulerannya ditahun 2000-an. Gambar UGG Boots Sumber 2000-an – Underwear as Outerwear Kepopuleran pakaian dalam wanita sebagai pakaian luar menjadi naik daun ketika penyani Britney Spears mengenakannya dalam video klip “Slave 4 U”. Karena hal inilah, banyak orang dewasa dan remaja ikut melakukan hal serupa, mengenakan pakaian dalam atau bra sebagai pakaian luar mereka. Gambar Underwear as Outerwear Sumber 2000-an – Statement Jewellery Pada awal tahun 2000-an, banyak selebriti yang mengusung fashion dengan bling-bling atau kilauan. Dari anting, kalung, hingga cincin yang lebih besar dianggap lebih baik. Gambar Statement Jewellery Sumber Today Saat ini, era ini dan zaman ini hampir terlihat diseluruh penjuru dunia bahwa getaran terjadi pada fashion dengan tema vintage. Melihat melalui sejarah fashion yang telah terjadi, tren ini akan terus berkembang di klasik retro. Gambar Today Sumber Nah itulah sejarah fashion yang terjadi didunia. Fashion sampai kapanpun akan terus berubah, entah itu mencari hal yang baru atau akan mengalami kejadian kembali pada zaman dahulu. Melihat dari sejarah fashion di Indonesia tak akan jauh dari kebaya dan batik. Dua hal ini merupakan pakaian yang wajib dan sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia bahkan sudah mendunia dengan berbagai modifikasi dari desainer-desainer top di Indonesia. Abad ke-15 dan ke-16 Masehi Kebaya berasal dari bahasa Arab “Kaba” yang artinya “pakaian” dan diperkenalkan oleh bangsa Portugis ketika mereka mendarat di Asia Tenggara. Kebaya dapat diartikan sebagai jenis pakaian atasan/blouse yang pertama kali dipakai oleh wanita Indonesia pada kurun waktu abad ke-15 atau abad ke-16 Masehi terutama oleh perempuan Jawa. Kebaya biasa digunakan bersama kain atau batik. Namun pada zaman penjajahan Belanda, kebaya menjadi populer dikalangan wanita Belanda yang membutuhkan pakaian diiklim tropis di Indonesia. Selain itu kebaya juga menjadi simbol feminisme, dikaitkan dengan perjuangan para perempuan tanah air terutama Kartini. Source Abad ke-17 Batik dikenal sejak abad ke-17 yang dilukis pada daun lontar. Saat itu motif batik didominasi oleh bentuk tanaman dan binatang. Namun dalam sejarah perkembangannya di Indonesia motif-motif daun dan binatang beralih ke motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang dan lainnya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis yang sangat terkenal hingga sekarang. Source Abad ke-18 Abad ke-18, ada dua jenis kebaya yang banyak dipakai masyarakat, yaitu “kebaya Encim” yang banya dipakai perempuan keturunan Cina di Indonesia dan “kebaya Putu Baru” yaitu busana kebaya bergaya tunik pendek berwarna-warni dengan motif yang cantik. Source Tahun 1950-an Titik awal perkembangan sejarah fashion di Indonesia dimulai tahun 1950-an dengan gaya berbusana klasik yang elegan, yang populer dengan sebutan “New Look“. Desain New Look merupakan kebalikan dari sikap ekonomis atau hemat. Karena untuk memproduksi satu baju saja membutuhkan bahan kira-kira sepanjang lebih dari 23 meter. Tahun 1960-an Tahun 1960 perkembangan fashion di Indonesia menunjukkan potensi yang luar biasa sejak munculnya desainer Non Kawilarang dan Peter Sie. Dalam perkembangan awalnya fashion Indonesia cenderung meniru gaya barat baik dalam segi desain dan bahan. Mode di tahun 60-an gaya lebih berwarna dan bervariasi dan gaya berbusana elegan dan chic ala Jackie O. Akhir tahun 1960-an gaya serba mini berkolaborasi dengan motif-motif berani , yang kemudian di Indonesia dikenal dengan istilah A Go-go Look. Source Tahun 1970-an Tahun 1970 merupakan awal kemunculan desainer seperti Irwan Tirta, Poppy Dharsono, Harry Dharsono, Prajudi dan Ramli yang telah memberikan signal dalam dunia fashion Indonesia kepada dunia internasional melalui rancangan mereka dan parade fashion di dalam maupun di luar negeri. Upaya dan kerja keras para desainer muda tersebut didukung oleh terbitnya majalah “Femina” tahun 1972, yang banyak memberikan perharian serius dalam dunia fashion. Pia Alisjahbana merupakan wanita yang berpengaruh dalam mengelola majalah tersebut dan menggagas Lomba Fashion Desainer pertama tahun 1979. Acara ini menjadi peristiwa yang sangat penting dan berhasil melahirkan banyak desainer muda baru berbakat seperti Chossy Latu, Edward Hutabarat, Samuel Watimena. Sehingga menambah daftar desainer yang sudah ada seperti Biyan, Ghea Panggabean, Adrianto Halim, dan lain-lain. Nama mereka menjadi titik sejarah pengembangan industri fashion di Indonesia dan sangat didukung oleh Pemerintah Indonesia. Ghea Panggabean, Source Tahun 1980-an Tahun 1980-an adalah era “powerful women“, sesuai dengan tren tersebut bermunculan busana dengan siluet besar, seperti padding yang menonjol di bagian bahu, siluet busana yang besar dan cenderung longgar juga permainan detail dan aksen berukuran besar seperti kancing serta warna yang kontras. Desainer Indonesia di masa itu sangat terpengaruh dengan gaya ini. Source Tahun 1990-an Di era ini semakin banyak perancang busana berbakat yang hadir dengan keunikan dan karakter mereka masing- masing. Pada tahun 1990-an ketika isu-isu globalisasi dan perkembangan teknologi media modern seperti internet mempermudah para desainer untuk mengakses berita mengenai perkembangan fashion dan trend yang mengadopsi gaya barat yang glamor. Misalnya desainer Sebastian Gunawan yang memperkenalkan gaun pesta dengan manik-manik dan kristal, dan menginspirasi banyak desainer lainnya seperti Biyan, Adjie Notonegoro dan Eddy Betty. Sebastian Gunawan. Source Tahun 2000-an Tahun 2000-an perkembangan fashion di Indonesia diperkaya dengan bertambahnya desainer-desainer berbakat di Indonesia seperti Adrian Gan, Obin, Sally Koeswanto, Tri Handoko dan Irsan. Banyak desairner yang membuat desain gaya barat, Edward Hutabarat dan Anne Avantie mendedikasikan desain mereka dengan menggunakan kostum tradisonal Kebaya dengan sentuhan modern. Sehingga membuat busana Indonesia terlahir kembali dan disenangi kaum muda. Anne Avantie. Source Seiring majunya teknologi membuat masyarakat Indonesia lebih terbuka pada informasi sehingga saat ini perkembangan fashion di Indonesia banyak dipengaruhi oleh budaya barat dan gaya Korea. Walaupun begitu para desainer lokal Indonesia tetap tidak kehilangan penggemar karena mereka cenderung memadupadankan gaya kebaratan dan gaya lokal Indonesia. Perkembangan trend fashion di Indonesia dimulai dari baju yang dipakai sehari-hari sampai busana Muslim pun ikut mengalami perkembangan yang cukup pesat. Banyak desainer Indonesia yang tidak hanya melakukan fashion show di dalam negeri tetapi mereka mulai merambah pasar internasional dengan mengikuti fashion show di negara-negara yang terkenal dengan modenya seperti New York Fashion Week. Nama-nama besar seperti Tex Saverio, Dian Pelangi, Sapto Djojokartiko, Yosafat Dwi Kurniawan, NurZahra dan lainnya sukses mengembangkan line fashion mereka sampai keluar negeri dan dipakai pesohor dunia. Tidak hanya desainer pakaian, desainer aksesoris asal Indonesia Rinaldy Yunardi juga sukses berkarir dengan membawa brandnya ke dunia internasional dan aksesoris rancangannya banyak dipakai oleh selebritis dunia seperti Madonna. Article Views 2,231

sejarah perkembangan fashion di indonesia